Lanjut ke konten

SMS Datang Setelah 6 Tahun Meninggal

Desember 4, 2008
Oleh : MAMDUH FAHRAN AL-BUHAIRI

Pada tahun ini, telah sampai kepadaku lebih dari 400 SMS berkenaan dengan datangnya bulan Ramadhan. SMS itu dari keluarga, kerabat, dan rekan, baik dari Saudi, negri-negri Arab, maupunn egri – negri Islam lainnya, khususnya dari saudara-saudaraku para Da’i di Indonesia. Mudah-mudahan ridha Allah SWT. membalas mereka semua dengan kebaikan atas hubungan dan Do’a mereka untukku pada bulan yang penuh berkah tersebut.

Hanya saja ada sebuah SMS yang mengejutkan dan menggoncangkan kesedihan, dan perasaanku. SMS itu sempat membuat pikiranku bimbang, yang kemudian membuat kedua mataku menangis. SMS itu berasal dari teman lama. Dia termasuk sebaik baik teman yang aku bangga mengenalnya. Namun permasalahnnya, temanku ini telah wafat enam tahun lalu karena sebuah kecelakaan mobil.

Aku terus menyimpan nomor HP-nya di HP-ku. Setiap kali aku putuskan untuk menghapus nomornya, jiwaku tidak mereirma. Akupun membiarkan nomor terebut sebagai sebab do’aku untuknya agar diberi rahmat Allah SWT. setiap kali aku melihat namanya.

Tiba-tiba pada suatu malam di bulan Ramadhan tahun ini enam tahun sesudah wafatnya-sebuah SMS datang dari nomor yang sama miliknya. Begitu melihat nomor tersebut akau langsung terperanjat, campur perasaan aneh dan “takut”… Serta perasaan – perasaan yang aku tidak bisa menjelaskannya, akan tetapi karena aku penasaran maka pada akhirnya aku membuka dan mulai membaca SMS tersebut. Didalam SMS tersebut kudapati ucapan :

“Paman Mamduh yang mulia, saya Ahmad, putra saudara paman ‘Athiyah, saya menyimpan HP ayah hingga saya besar. Saya ucapkan selamat dan Do’a keberkahan bagi setiap teman-teman ayah. Mudah-mudahan paman senantiasa dalam kebaikan sepanjang tahun. Bulan keberkahan atas kita dan atas paman, mudah-mudahan paman berada dalam kebaikan sepanjang tahun.”

Sungguh, kedua matakupun berlinangan air mata karena bocah kecil ini, ayahnya tealah meninggal saat ia berusia empat tahun, dan sekarang dia telah berusia 10 tahun. bocah kecil ini telah mengajariku bagaimana seharusnya menyambung hubungan? bagaimana cara berbuat baik? Dan bagaimana melanggengkan rasa cinta? Bocah kecil ini membuat aku mengingat teman-teman pamanku yang telah merawatku. Akupun bergegas menengok mereka yang tersisa satu persatu, termasuk bocah kecil tersebut. Temanku tersebut telah menikah dengan wanita shalihah, yang kemudian melahirkan bocah laki-laki tersebut. kemudian wanita tersebut mendidiknya dengan baik, menyimpan HP suami dan nomor teman-temannya hingga putranya besar, dan berkata pada putranya: “Sambunglah teman-teman ayahmu.”

Betapa mulianya istri tersebut, dan betapa baiknya anak tersebut, KAu memohon pada Allah agar memberinya taufik, menjaga agamanya dan dunianya, mudah-mudahan Allah SWT. mengampuni kita semua dan orang-orang yang telahmeninggal mendahului kita.

Dikisahkan bahwa seorang dari bani Salimah datang kepada Nabi SAW> lalu berkata: Wahai Rasulullah, apakah masih tersisa perbuatan birrul walidain yang harus saya lakukan setelah kedua orang tuaku meninggal dunia? Nabi SAW. bersabda : Benar: berdoa kepada keduanya, menjalankan wasiat-wasiatnya sepeninggalnya, dan memuliakan sahabat keduanya dan menyambung kerabata yang tidak disambung kecuali dengan keduanya.” (HR. Ibnu Majah)

Mari kita sambung tali silaturahmi, perkuat ukhuwah, rapatkan barisan dan melanggengkan rasa cinta….!!

16 Komentar leave one →
  1. Desember 4, 2008 12:55 pm

    aku belum mempunyai anak, tapi kalo punya dan diberi oleh Allah Insya Allah kan ku ajarkan bagaimana menjalin silaturahmi dan cinta dengan sesama Muslim….
    🙂

  2. Desember 4, 2008 6:03 pm

    Subhanallah,
    Sebuah kisah yang mengharukan, dan inspiratif.

  3. Desember 4, 2008 11:11 pm

    Subhannallah..
    Cerita yang luar biasa menggugah hati dan kesadaran menjaga tali silaturrahim sesama muslim.
    Terima kasih sudah mengingatkan

  4. Desember 5, 2008 12:57 am

    Assalamualaikum…

    Subhanallah… cerita yg menyentuh hatii… hmm,,,

  5. Desember 5, 2008 1:12 am

    Subhanalah segala puji milik Allah
    terharu campur senang dan bangga dan rasa terima kasih tiada terkira
    Membaca tulisan ini menjadikan saya bercermin dan mengingati kembali semua teman baik yang berserak dan kebetulan memang ada yang sudah meninggal dan kembali saya terhenyak dengan hikmah yang di berikan dari tulkisan di atas
    terima kasih dan salam silaturahmi
    maaf baru berkunjung soalnya baru balikdari negeri sebelah selama seminggu
    salam hormat

  6. Desember 5, 2008 3:06 am

    dimana kawanku ya ?

  7. Desember 5, 2008 4:45 am

    Subhanallah, terimakasih telah berbagi dan sekaligus mengingatkan…. wassalam -japs-

  8. namada permalink
    Desember 6, 2008 5:00 am

    Subhanallah..
    speechless..

  9. Desember 6, 2008 11:16 am

    tadi aku sempet merinding… iyawh… subhanallah

  10. Desember 6, 2008 10:57 pm

    Mohon izin mau kasih info untuk teman-teman disini, ada e book baru (gratis) di http://www. alfithrahgp.com berjudul “MUSA dan KHIDIR (Sejarah Ilmu Laduni)”

  11. Desember 8, 2008 1:23 pm

    Blog yang kkreatif dan inspiratif. Klau bloh usul, snapshotnya dinonaktifkan, biar kita yang baca enak. Syukron..

  12. elsabarto permalink
    Desember 9, 2008 2:41 am

    Mengenang Masjid Babri India Dihancurkan Kafir Hindu

    Mumbai : Sebuah kabar tersebar di daerah Uttar Pradesh India untuk memperingati 16 tahun penghancuran masjid Babri pada hari Sabtu ini.

    Aparat keamanan segera bersiaga di tempat-tempat yang dianggap penting seperti kantor pemerintahan, tempat keramaian, stasiun kereta dan terminal, kata sebuah sumber keamanan.

    Pasukan keamanan disisagakan lebih, terutama karena beberapa hari terakhir Mumbai mendapatkan serangan teror yang menewaskan ratusan orang.

    Sebagai pengingat tragedi penghancuran masjid Babri terjadi tanggal 6 Desember 1992 pada hari Ahad. Pada tanggal 6 Desember 1992 masjid tua yang sudah berumur ratusan tahun yang dibangun oleh Mir Baqi pada tahun 1528 sebagai rasa hormat kepada Zahiruddin Mahmud, penguasa Islam pertama di India yang bergelar Babur (harimau), dihancurkan paksa oleh massa dari kelompok Hindu garis keras dengan dalih agama. Masjid tersebut dianggap telah dibangun ditempat kelahiran Rama, tokoh penting didalam teologi Hindu, dan karenanya harus dihancurkan untuk dibangun sebuah kuil bagi Rama. Akibatnya kerusuhan komunal antara Hindu dan Muslim yang menelan korban kurang lebih 3000 jiwa tidak terelakkan.Penghancuran Masjid Babri ini telah memicu tewasnya ribuan kaum Muslim yang dengan gagah berani berusaha mempertahankan masjid Allah tersebut. Penghancuran masjid ini dimotori oleh Partai Bharatiya Janata (BJP) pimpinan Athal Bihari Fajpaye saat itu berkuasa di India. Tidak berhenti sampai di sana, hingga saat ini, ekstremis Hindu tetap ‘ngotot’ untuk membangun kuil di atas reruntuhan Masjid Babri tersebut. Para Hindu ekstremis tetap ingin membangun kuil meskipun pemerintah India telah melarang. Ada kesan, pemerintah India hanya berpura-pura melarang, karena mereka tidak melakukan tindakan yang tegas kepada kelompok Hindu. Dengan kesombongannya, Asywak Sinagal, kepala kelompok Fisywa Hindu, menyatakan di hadapan pers bahwa kelompoknya akan tetap bertekad melanjutkan rencana mendirikan kuil di Ayodhya.

    Kerusuhan Gujarat 2002

    Kebencian umat Hindu India ternyata tidak juga reda, seperti yang banyak dilaporkan, sejak terjadinya kerusuhan di Gujarat Februari 2002, ribuan kaum Muslim kembali terbunuh, diperkosa, dan dibakar hidup-hidup. Hingga saat ini, banyak di antara mereka yang masih tinggal di kamp-kamp pengungsi dengan kondisi sangat menyedihkan. Sebagai negara demokrasi terbesar di dunia, sekaligus bertentangan dengan ajaran Gandi tentang ajaran ahimsa; perjuanganan tanpa kekerasan. Ironisnya, Gujarat merupakan tempat Mahatma Gandhi lahir.

    Dan yang masih harus diingat adalah pembantaian Muslim Kashmir pun sampai saat ini belum berhenti.

  13. elsabarto permalink
    Desember 9, 2008 2:42 am

    Ini foto saat penghancuran masjid tersebut.

  14. abie permalink
    Desember 18, 2008 6:17 am

    mengharu BirU,,,

  15. cita-cita permalink
    Desember 25, 2008 7:02 am

    subhanallah…..
    semoga anak itu menjadi anak sholih dan berjuang untuk perjuangkan kalimat Allah…
    semoga ia dan keluarganya selalu dalam Rahmat dan barokah Allah SWT. Amiin

  16. Juni 26, 2009 2:09 am

    subhanalloh

    Terimakasih sudah memberikan informasi betapa besar manfaatnya dalam bersilaturahmi.

    Hatur nuhun kang

Tinggalkan komentar